Saturday 28 September 2019

Pewaris dan pengembang Hypnosis Mesmerism modern

Kita kembali ke masa dimana keilmuan Mesmerism mulai seolah ‘hilang dari peredaran’ dan hipnosis modern mulai diterima kalangan medis. Seorang akademisi lulusan TURIN UNIVERSITY, ITALI, bernama MARCO PARET sangatlah tertarik pada fenomena psikologi kuantum dan level-level kesadaran dalam diri manusia. Ia mempelajari berbagai keilmuan teknologi pikiran modern seperti hipnosis, hipnoterapi dan Neuro-Linguistic Programming (NLP) dan menjadi tokoh pionir di Eropa dalam keilmuan-keilmuan ini.

Pencariannya atas keilmuan teknologi pikiran ini berlanjut sampai kemudian ia bertemu dengan VIRGILLIO TORIZZANO, salah seorang pelestari keilmuan Mesmerism yang kelak menjadi salah satu guru Dr. Paret yang mewariskan keilmuan mesmerism ini padanya.

Seolah memang ‘berjodoh’ dengan keilmuan ini Dr. Paret dipertemukan dengan beberapa pewaris dan pelestari lain keilmuan ini, salah satu yang terkenal yaitu Professor ERMINIO DE PISA, yang dikenal fenomenal karena menyembuhkan banyak penyakit fisik-non fisik dengan tatapan matanya (dalam sehari Profesor Erminio bisa mengobati ratusan klien dan sering kali hasil permanen terjadi dalam 2-3 sesi), tekniknya sendiri kelak dikenal sebagai DI PISA’S METHOD, untuk mengenang jasanya.

Di tangan Dr. Paret, Mesmerism seolah ‘TERLAHIR KEMBALI’, pengetahuannya yang luas tentang keilmuan teknologi pikiran modern ditambah pencarian mendalamnya akan tradisi kuno Mesmerism membuatnya mampu memetakan keilmuan ini dari sudut pandang modern yang ilmiah dan bisa dipertanggungjawabkan, serta distrukturkan sesuai dengan dinamika kebutuhan modern dewasa ini ia pun dikenal sebagai ‘FATHER OF MESMERISM – REBIRTHING’, yang mempionirkan kembali penggunaan MESMERISM & FASCINATION© versi orisinil.

Mengapa ada kata ‘orisinil’ di atas tadi? Karena dalam Mesmerism kita bukan hanya mempelajari terapan teknis dari keilmuan ini, melainkan didahului oleh pemahaman FILOSOFIS akan TRADISI KUNO peradaban manusia tentang fenomena kesadaran dan pengetahuan unsur-unsur alami dalam diri, ditambah lagi adanya pembelajaran tentang ‘penggunaan simbol kolektif’ sebagai media pemberdayaan kesadaran.

Di mata orang yang berpikir pendek, pengetahuan yang setengah-setengah akan keilmuan ini akan membuatnya nampak bersifat mistis, namun ketika dipelajari dengan tepat sesungguhnya di dalamnya tersimpan cakrawala pengetahuan yang luas tentang keilmuan pikiran dan kesadaran manusia.

No comments:

Post a Comment